chul soo gelisah ternyata sudah mengetahui kalau soon yi akan menemuinya. ketika pintu terbuka ia melihat soon yi chul soo semakin gelisah melihat chul soo seperti itu soon yi menyuruh chul soo untuk berdiri. chul soo bediri dan mendekat pada soon yi. soon yi memeluk chul soo. melihat mereka berdua berpelukkan prof. mematikan monitor ia berasumsi kalau chul soo tidak bisa bersosialisasi dengan manusia karena ia dibesarkan (diperlakukan) seperti hewan. soon ja yang melihat soon yi dan chul soo pun menangis. begitu juga dengan kepala polisi dan asisten prof mereka terlihat terharu. prof menambahkan kalau chul soo mempunyai kemampuan untuk belajar dan juga keinginan untuk berubah, jadi menghilangkan chul soo merupakan tindakan yang sia sia. prof meminta kepada kepala polisi agar melaporkan kalau chul soo tidak berbahaya.
mendengar perkataan prof raut wajah ji tae berubah ia tidak setuju dengan pernyataan prof. ia mengatakan kalau chul soo memakan kambing tetangga.
ji tae memanggil teman wanitanya, ia meminta sang wanita bersaksi telah melihat chul soo memakan kambing milik paman jeong sekitar 2 minggu lalu. ji tae mengatakan kalau chul soo memakan kambing seperti seekor serigala. kepala polisi bertanya kenapa baru sekarang mereka mengatakannya. sang wanita beralasan kalau ia takut chul soo bakalan menyerangnya.
soon yi marah ia tetap membela chul soo ia mengatakan pada ji tae kalau ji tae pembohong. soon yi berbalik ia meminta pembelaan dari jeong ajushi pemilik kambing. jeong ajushi mengatakan kalau ia tidak melihat chul soo memakan kambingnya tapi ia melihat chul soo berada di peterrnakan pada waku itu. ia menambahkan kalau kematiannya kelihatannya bukan karena binatang buas. ji tae menyela ia mengatakan kalau ia melihatnya, soon yi semakin marah ia menyuruh ji tae untuk berhenti berbohong. ji tae juga kehilangan kendali ia menyumpahi soon yi, tentu saja ibu soon yi tidak terima.
ji ae mengatakan kalau semua orang dirumah soon yi sudah gila mereka bertengkar karena membela monster prof menyarankan untuk memeriksa peternakan besok dan cukup untuk malam ini. mereka semua membubarkan diri.
ji tae kembali kepenginapannya, ia duduk di depan perapian sambil membawa pipa besi sepertinya besi untuk memukul chul soo milik pemilik rumah soon yi sebelumnya jeong ajushi mendatangi ji tae, ia mengatakan kalau benar chul soo yang melakukan maka chul soo hanya perlu melompati pagar, tidak perlu sampai merusak pagar. seperti yang ji tae lihat kalau pagar peternakannya rusak, lagi pula di mayat kambing tidak terdapat luka sama sekali. jeong ajushi meminta ji tae mendatangi peternakannya besok pagi. ia akan menunjukkan bekas roda yang berada dipeternakannya. jeong ajushi mengancam ji tae kalau ia akan menunjukkan bekas roda yang menabrak pagar peternakannya kepada kepala polisi. ji tae bertanya apa yang diinginkan jeong ajushi. jeong ajushi hanya meminta agar ji tae mengakui kebohongannya, berhenti memfitnah orang yang tidak bersalah dan kembali lagi ke seoul. setelah mengtakan keinginannya jeong ajushi meninggalkan tempat ji tae. tapi tiba tiba ji tae memukulnya dari belakang.
soon yi melihat chul soo dimonitor lalu ia memutuskan untuk menemui chul soo. melalui jendela chul soo hendak menyentuh kepala soon yi tapi soon yi menolak. soon yi menanyakan masalah kambing jeong ajushi apakah benar chul soo yang melakukannya. chul soo tidak menjawab. soon yi kembali masuk kedalam rumah.
ji tae menaruh tubuh jeong ajushi di depan peternakan. sambil mengomel dan membawa pipa besi ji tae menuju rumah soon yi.
saat prof dan asistennya serta kepala polisi mengawwassi chul soo lewat monitor tiba tiba listrik padam. kepala polisi meminta salah satu anak buahnya memerikasa. saat anak buah kepala polisi keluar memeriksa nampak ji tae bersembunyi. ternyata ia yang mematikan listiknya. diluar ia memukul salah seorang penjaga dengan pipa besi.
saat prof dan asistennya serta kepala polisi mengawwassi chul soo lewat monitor tiba tiba listrik padam. kepala polisi meminta salah satu anak buahnya memerikasa. saat anak buah kepala polisi keluar memeriksa nampak ji tae bersembunyi. ternyata ia yang mematikan listiknya. diluar ia memukul salah seorang penjaga dengan pipa besi.
ji tae masuk kedalam kamar chul soo. sedangkan seseorang yang diminta memeriksa listrik kaget melihat sekering listriknya rusak. dia melaporkannya pada ibu soon yi kalau sekering listriknya rusak parah. ia meminta agar ibu soon yi membawakannya obeng. sedangkan ji tae yang berada dikamar chul soo dengan hati hati menaruh pipa besi di dekat pintu. ia mengatakan pada chul soo kalau ia hanya ingin berbicara dengan chul soo. di atas meja ji tae melihat kertas bergambar gitar milik chul soo. chul soo hanya diam saja. ji tae menereskan perkataannya kalau ia meminta maaf karena membuat chul soo harus berdiam didalam ruangan itu. ji tae dengan hati hati duduk diranjang dekat chul soo. tiba tiba chul soo mendekati ji tae dengan takut ji tae menanyakan apakah chul soo tahu keberadaan gitar kesayangan soon yi. mendengar pertanyaan ji tae chul soo berhenti bergerak.
ji tae kembali menereskan kebohongannya ia mengatakan kalau soon yi sedih karena kehilangan gitar tersebut. ji tae mengatakan pada chul soo kalau ia menemukan gitar soon yi di dalam rumah joeng ajushi.ji tae mengatakan kalau joeng ajushi mencurinya dari soon yi. ji tae mengatakan kebohongan lain pada chul soo kalau sebenarnya soon yi tidak menyukai chul soo. ji tae menyentuh kepala chul soo dan menyuruhnya untuk mencari gitar soon yi agar soon yi bisa menyukai chul soo.
listik kembali menyala. semua orang terkejut melihat monitor dan tidak melihat chul soo didalam kamarnya. tiba tiba ji tae datang dan mengatakan kalau chul soo mengamuk.
sesuai dengan perintah ji tae chul soo mendatangi rumah joeng ajushi untuk mencari gitar soon yi. asisten prof melihat penjaga yang dipukul ji tae. kepala polisi heran bagaimana chul soo bisa kabur. mereka hendak mencari chul soo tapi ji tae mengatakan kalau chul soo menuju rumah jeong ajushi karena mungkin chul soo ingin makan. prof curiga kepada ji tae bagaimana ji tae bisa mengetahuinya. ji tae mengatakan kalau ia melihat chul soo di jalan. sebelum pergi ji tae memperingatkan kepala polisi agar membawa senjata.
chul soo tiba ditempat jeong ajushi, ketika melewati tubuh jeong ajushi ia hanya melewatinya saja. chul soo berusaha membuka pintu rumah dengan paksa. istri jeong ajushi yang sedang tertidur terkejut. ketika ia mengetahui kalau chul soo yang datang ia bertanya apa yang chul soo lakukan. chul soo tidak menjawab ia langsung menuju almari dan mencari gitar soon yi. ia mencoba menghentikan chul soo tapi chul soo terrlalu kuat.
semua orang tiba dirumah jeong ajushi. mereka melihat tubuh jeong ajushi yang terrgrlrtak di jalan. chul soo yang tidak menemukan gitar soon yi pergi kekamar lain. disana ada anak jeong ajushi dan menjerit ketika chul soo memasuki kamarnya. semua orang mendengar jeritannya. kepala polisi meminta anak buahnya untuk membawa anak jeong ajushi. salah satu petugas mebawa senapan mendekati rumah.
chul soo menunjukkan gambar gitar kepada anak jeong ajushi tetapi gadis terrsebut tidak mengerti maksud chul soo. ia terrus melemparkan barang barang kepada chul soo. tanpa chul soo sadari ia mendorong gadis tersebut ketembok (temboknya terbuat dari kayu) dan membuatnya terlempar keluar.
sekarang semua orang dapat melihat chul soo. kepala polisi meminta chul soo menyerahkan diri. istri dan anak jeong ajushi keluar menuju jeong ajushi yang belum sadar. soon yi mendekati chul soo tetapi semua orang melarangnya. termasuk ibu soon yi. soon yi menenangkan ibunya kalau ia akan berbicara dengan chul soo.
soon yi memanggil chul soo, chul soo menunjukkan gambar gitarnya pada soon yi. soon yi mengatakan kalau gitarnya sudah tidak ada. soon yi meminta chul soo memegang tangannya. ketika mereka hampir berpegangan tangan tiba tiba terdengar bunyi tembakkan. soon yi terkejut. ternyata ji tae yang menembak. ia bahkan menodongkan senapan pada petugas.
ji tae mengarahkan senapannya pada chul soo dan menyuruh soon yi menyingkir. soon yi meminta ji tae menaruh senapannya. nampak chul soo dibelakang soon yi mulai berubah. sementara itu ada petugas yang membidik ji tae, kepala polisi meminta ji tae menaruh senapannya. ji tae tidak bergeming, ia mengancam soon yi ia akan menghitung sampai tiga kalau soon yi tidak menyingkir maka soon yi juga akan mati. petugas dan kepala polisi sudah bersiap mereka sudah melepasskan pengaman di senjata mereka bersiap untuk menembak. ji tae mulai menghitung. ibu soon yi berteriak memangil soon yi sedangkan chul soo mulai bergerak. soon yi menghentikan chul soo dan menyuruhnya untuk menunggu. soon yi mendekati ji tae sedangkan ji tae meneruskan hitungannya "dua". soon yi melompat ke ji tae berusaha merebut senjata ji tae. dengan bersusah payah soon yi menahan ji tae disaat yang sama chul soo mulai berubah. soon yi sadar akan hal itu. soon terus berkata pada chul soo "chul soo tunggu".
ji tae mendorong soon yi sampai terjatuh ke tanah tidak hanya itu saja ia juga menendang soon yi berkali kali. suasana sangat kacau. ibu soon yi berteriak sedangkan chul soo matanya sudah mulai berubah. chul soo mengeram membuat semua orang terkejut. dan kaget melihat chul soo yang sudah berubah. ji tae tidak menyadari kalau chul soo sudah berubah, ia terus menendang soon yi dan berkata kalau ia sudah sangat sabar pada soon yi. saat ji tae hendak membangunkan soon yi, chul soo mengeram dengan keras dan melompat ke arah ji tae. ji tae dengan cepat meraih senapannya dan mengarahkannya pada chul soo. kejadian sangat cepat tidak hanya ji tae tapi seluruh orang yang bersenjata menembakkannya ke arah chul soo. chul soo menerkam tangan ji tae lalu mengoyak leher ji tae. semua orang tertegun melihatnya. begitu juga dengan soon yi. setelah ji tae diam tidak bergerak chul soo melepaskan gigitannya. ia melihat sekelilingnya lalu melihat soon yi. chul soo mengalihkan pandangannya dan melihat orang orang ketakutan padanya.
pada saat penuh ketegangan prof memanggil chul soo dan menyuruhnya untuk tenang. chul soo ketakutan ia melangkah mundur lalu mengendong soon yi dan belari menuju hutan.
pada saat penuh ketegangan prof memanggil chul soo dan menyuruhnya untuk tenang. chul soo ketakutan ia melangkah mundur lalu mengendong soon yi dan belari menuju hutan.
setelah sampai didalam gua chul soo sudah kembali seperti semula. soon yi melihat kaki chul soo yang terluka dan membalutnya dengan kain. sambil membalut ia bertanya "chul soo, apakah benar kau seorang monster? apakah ini nyata? apakah ini dirimu yang sebenarnya? tapi aku tidak perduli. aku tidak apa apa meskipun kau seorang monster" lalu soon yi tidak sadarkan diri mungkin karena udara sangat dingin. chul soo membaringkan soon yi di tanah lalu menyelimutinya dengan dedaunan lalu ia tidur diseebelah soon yi sambil memeluknya.
pagi harinya soon yi terbangun sendirian. soon yi pergi keluar gua saat itulah ia mendengar suara memanggil namanya, ia melihat sekelilingnya nampak sekumpulan orang mencari dirinya massuk kedalam hutan. soon yi nampak cemas. tiba tiba chul soo muncul dibelakang soon yi.
"sembunyilah" perintah soon yi. sambil melangkah mundur "cepatlah" kata soon yi. chul soo malah bergerak maju untuk mengikuti soon yi. soon yi terrus membujuk chul soo agar bersembunyi karena orang orang sudah mulai mendekat soon yi mengatakan kalau chul soo sudah melarikan diri ia meminta agar chul soo tidak mengikutinya. chul soo tetap melangkah mendekati soon yi. sambil menangis ia berkata kalau sampai chul soo tertangkap maka mereka akan membunuh chul soo. "aku tidak bersamamu sekarang" kata soon yi sambil menangis. ia berhenti melangkah chul soo semakin mendekati soon yi "PERGI" kata soon yi . chul soo berhenti. "pergilah, aku membencimu jadi cepat lah pergi" kata soon yi setengah berteriak. lihat ekspresi chul soo bikin berderai air mata chul soo hendak mengelus kepala soon yi tapi soon yi menapik tangan chul soo. chul soo mendekatkan kepalanya kepada soon yi. soon yi malah mendorong chul soo dan menamparnya. air mata soon yi semakin deras ia meminta maaf pada chul soo. sedangkan chul soo hanya diam menatap soon yi.
"ini demi kebaikkanmu" kata soon yi sambil menjauh. chul soo mendekati soon yi
"jangan mendekat" larang soon yi. chul soo tetap melangkah
"jangan mendekat. aku akan pergi"
"aku akan pergi jadi jangan mengikutiku" teriak soon yi. chul soo berhenti dan tetegun melihat soon yi.
tiba tiba........
"jangan pergi" kata chul soo terbata bata dengan meneteskan air mata
mendengar chul soo berkata, soon yi semakin menangis. chul soo bergerak mendekati soon yi
"jangan mendekat, aku akan pergi" ulang soon yi. ia lalu mengambil batu dan melemparkannya pada chul soo. lemparannya mengenai wajah chul soo dan berdarah. sambil menangis soon yi meninggalkan chul soo. sedangkan chul soo hanya dapat melihat kepergian soon yi juga sambil menangis.
seseorang menemukan soon yi duduk sendirian dibawah pohon. mereka menanyakan keberadaan chul soo kepada soon yi. soon yi menjawab kalau ia tidak tahu kemana chul soo pergi. tapi polisi tidak percaya begitu saja. ibu dan prof menenangkan polisi. dengan sedih soon yi melihat tangannya yang telah menampar dan melempar chul soo dengan batu. prof menyarankan henghentikan pencarian karena bila sampai berita tersebar maka akan berbahaya karena operasi ini bersifat rahasia. kepala polisi menyerah dan menerima saran profesor. ibu memapah soon yi keluar hutan, dengan sedih soon yi menatap kebelakang kedalam hutan tempat ia meninggalkan chul soo.
dirumah kepala polisi berpamitan pada soon yi kalau seandainya chul soo muncul lagi ia meminta agar mereka menghubunginya. soon yi mengatakan kalau ia dan keluarganya juga akan pindah.
ibu dan adik soon yi berkemas kemas. saat berkemas kemass mereka menemukan baju chul soo. membuat mereka semua jadi teringat kepada chul soo.
sebelum pergi soon yi masuk kedalam ruangan milik chul soo, soon yi menulis sebuah surat. ia meninggalkan ruangan dengan menagis tersedu sedu.
kembali kemasa sekarang:
kembali kemasa sekarang:
seorang pria mengatakan kalau rumah dan tanah ini menjadi milik soon yi, karena tempat terrsebut akan dibangun komplek perumahan pria itu menyarankan agar soon yi menjualnya. sebelum memetuskan akan menjual atau tidak soon yi bersama cucunya, eun joo menginap semalam dirumah tersebut.
sebelum tidur soon yi dan eun joo berbincang bincang. eun joo menunjukkan fotonya dengan teman prianya kepada neneknya. neneknya memberi nasehat agar memperlakukan temannya dengan baik karena ada kesempatan dan waktu tidak akan kembali lagi.
Eun jo mendapat telepon sehingga ia pergi ke halaman agar menerima telepon dengan leluasa. saat menerima telepon eun joo seperti melihat sesuatu sehingga ia memutuska telepon dan mengambil sesuatu (seperti kejut listrik) didalam mobil, lalu kembali kedalam rumah. didalam rumah ia mengatakan kepada neneknya kalau ia membawanya kalau saja ada seseorang yang menerobos masuk.
jam menunjukkan pukul 1.20 dini hari, soon yi tua tidak bisa tidur sedangkan eun joo sudah tertidur pulas. soon yi duduk di sofa ia menemukan karamel milik chul soo ia ingat kalau chul soo sering menyembunyikan makanan di sofa. soon yi meleparkan pandangan ke sekeliling rumah ia lalu memutuskan untuk pergi ke ruangan chul soo.
dengan ragu ragu ia masuk kedalam ruangan seingatku tadi ruangan ini terkunci. pintu sudah tebuka soon yi masuk kedalam ruangan ia tertegun melihat banyak sekali tanaman di dalam sewaktu dulu ia meninggalkan tempat tersebut ruangan itu kosong. berlahan ia menuju kamar chul soo yang terrtutup tapi terlihat cahaya didalam kamar.. dengan ragu ragu ia membuka pintu kamar.
soon yi terkejut melihat chul soo telah menunggunya didalam kamar dengan wajah yang tidak berubah menjadi tua, masih sama seperti mereka pertama kali bertemu. pelan pelan soon yi masuk kedalam kamar, chul soo menyerahkan surat yang ditinggalkan soon yi dulu. soon yi menerima surat tersebut dan membacanya. hhmmm aku tidak mengerti apa yang ditulis disurat..@,@ selepas membaca surat soon yi menangis. chul soo menyerahkan gitar yang telah diperbaikinya.
"apakah kau selama ini menungguku?" tanya soon yi. chul soo menganggukkan kepalanya. kemudian ia menyodorkan kepalanya minta dielus karena dia sudah memenuhi permintaan soon yi. soon yi mengelus kepala chul soo.
"kemarilah! sekarang kau boleh berhenti menunggu" kata soon yi
chul soo mendekat dan mereka berpelukkan.
sambil menangis soon yi berkata
"chul soo, i'm sorry. kenapa? untuk apa kau menungguku selama ini? sungguh aku meminta maaf. selama ini aku selalu melakukan apa yang aku inginkan. makan apa yang aku mau, memakai apa yang aku inginkan juga menikah dengan lelaki lain. mempunyai anak. aku hidup seperti itu. sunguh aku minta maaf"
soon yi melepaskan pelukakannya ia menatap wajah chul soo dan menghapus air matanya. soon yi berkata kalau sekarang ia hanyalah wanita tua dan rambutnya telah berubah menjadi putih.
tiba tiba.....
"tidak" chul soo berkata
soon yi tertegun
"kau tetap sama, tangan, mulut, mata. kau masih tetap cantik" lanjut chul soo
"sangat...aku sangat merindukanmu" kata chul soo
mereka berdua kembali berpelukkan.
seperti janjinya dulu chul soo membacakan cerita snowman pada soon yi sampai ia terrtidur. soon yi bangun sendirian dipagi hari. tapi ia tahu kalau ia tidak bermimpi. ia melihat buku chul soo dan kertas gambar milik chul soo.
soon yi dan eun joo masuk mobil bersiap meninggalkan rumah. dalam perjalanan pulang eun joo bercerita pada soon yi kalau tadi malam ia melihat orang asing, orang tersebut melihatnya lama sekali saat ia menerima telepon. biasanya hal tersebut menakutkan tapi anehnya eun joo merasa tidak takut sama sekali. ia heran kenapa ia tidak merasa takut. tiba tiba telepon berbunyi. terrnyata telepon dari agen perumahan untuk menanyakan keputusan soon yi apakah akan menjual rumahnya atau tidak. soon yi dengan cepat menjawab kalau ia tidak akan menjual rumah tersebut.
dikejauhan diatas bukit chul soo melihat soon yi dan eun joo pergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar